Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka
Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode
Angka :
Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Contoh
cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka adalah
sebagai berikut :
Masukkan
Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan
Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan
Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka
nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm).
Contoh-contoh
perhitungan lainnya :
222
→ 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103
→ 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334
→ 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm
Ada
juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan
R menandakan letaknya koma decimal)
4R7
= 4,7 Ohm
0R22
= 0,22 Ohm
Keterangan
:
Ohm
= Ω
Kilo
Ohm = KΩ
Mega
Ohm = MΩ
1.000
Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000
Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000
kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ).
Resistor
sering kali memiliki kode warna yang menggantikan angka yang menunjukkan besar
resistansinya. Kode warna ini terdiri dari gelang-gelang berwarna yang memiliki
makna tertentu. Dalam rangka membaca kode warna tersebut, kita membutuhkan
tabel yang memetakan gelang warna dengan nilai resistansi yang sesuai. Kode
warna resistor dapat memberikan informasi tentang nilai resistif (resistansi)
serta toleransi, sambil mengaitkannya dengan ukuran fisik dan peringkat daya
resistor.
Kode
warna resistor merupakan serangkaian gelang berwarna yang memiliki makna
khusus. Tiap gelang mewakili nilai tertentu dalam resistansi. Sebagai contoh,
gelang pertama mewakili digit pertama nilai resistansi, gelang kedua mewakili
digit kedua, gelang ketiga memberikan faktor pengali (yang dikalikan dengan
digit pertama dan kedua), dan gelang keempat menunjukkan nilai toleransi.
Tingkat
toleransi resistor mencerminkan sejauh mana nilai resistansi yang diukur dapat
berbeda dari nilai teoritisnya dan diukur dalam bentuk persentase. Cara membaca
kode warna resistor adalah dengan mengidentifikasi dan memahami setiap warna
pada gelang-gelang tersebut, yang pada akhirnya membantu kita menentukan nilai
resistansi yang akurat.
Resistor,
sebagai komponen dasar dalam dunia elektronika, memiliki sejumlah fungsi
krusial yang membentuk landasan kerja berbagai perangkat elektronik. Dengan
tujuan-tujuan yang beragam, inilah penjelasan lengkap mengenai peran penting
resistor dalam rangkaian elektronika:
1.
Membatasi Arus:
Fungsi
paling mendasar dari resistor adalah membatasi aliran arus listrik dalam
rangkaian. Dengan kemampuannya menahan dan mengendalikan aliran arus, resistor
memungkinkan pengaturan intensitas aliran sesuai dengan kebutuhan perangkat
elektronik. Resistansi, yang merupakan ukuran kemampuan resistor dalam menahan
arus, disesuaikan dengan karakteristik perangkat yang diinginkan.
2.
Pembagi Tegangan:
Resistor
memiliki peran dalam membagi tegangan dalam rangkaian. Dengan menyusun resistor
secara seri, dapat tercipta rangkaian pembagi tegangan yang menghasilkan
tegangan yang lebih rendah pada beberapa jalur dengan aliran arus yang setara.
Ini memberi kemampuan mengatur distribusi tegangan dalam rangkaian secara
kontrol.
3.
Pengatur Waktu Pengisian Kapasitor:
Dalam
beberapa perangkat, resistor digunakan untuk melambatkan laju pengisian
kapasitor. Dengan membatasi arus yang mengisi kapasitor, resistor memperlambat
proses pengisian, menghasilkan waktu pengisian yang lebih lambat. Ini
memungkinkan aplikasi di mana pengisian kapasitor harus terjadi dalam kecepatan
yang terukur.
4.
Perlindungan Rangkaian:
Fungsi
resistor dalam perlindungan rangkaian elektronik adalah mencegah beban
berlebih. Kelebihan beban dalam perangkat elektronik dapat merusaknya,
meningkatkan suhu berlebih, bahkan mengakibatkan risiko kebakaran. Beberapa
resistor memiliki kemampuan untuk meleleh jika mengalami beban berlebih, yang
secara efektif memutus arus dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
5.
Pengubahan Aliran Arus:
Kemampuan
resistor dalam mengontrol aliran arus membuka pintu untuk perannya dalam
mengubah karakteristik aliran. Melalui potensiometer atau reostat, resistor
memungkinkan perubahan variabel resistansi untuk mengubah aliran arus dalam
suatu rangkaian. Potensiometer, yang resistansinya dapat diatur, sering
digunakan untuk mengendalikan berbagai parameter seperti volume dalam perangkat
audio.
6.
Memberikan Tegangan Bias:
Resistor
berfungsi sebagai penyedia tegangan bias, yakni tegangan yang diperlukan untuk
mengaktifkan transistor. Dengan mengendalikan arus yang memasuki transistor,
resistor memberikan tegangan bias yang aman, menjaga transistor dari risiko
kerusakan karena aliran arus berlebih.***
Post a Comment for "Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka"
Ada Materi Yang Kurang atau Kurang Lengkap ?, Silahkan Beri Komentar