Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Motor DC Vs Motor Servo, Apa Perbedaannya?

Terdapat banyak jenis motor listrik diluar sana, jadi pertanyaannya adalah apa perbedaan antara jenis motor yang satu dengan yang lainnya ?

Jawabannya tentu tidak sederhana, mengingat ada banyak sekali jenis motor yang digunakan mengatur mesin. Adapun jenis motor tertua yang paling banyak digunakan adalah motor DC yang menggunakan arus searah (seperti dari baterai) untuk menciptakan rotasi mekanik.

Perbedaan Motor DC dan Motor Servo


Pada artikel ini, kita akan membahas dua model motor yang populer yaitu motor DC Brushed dan motor servo.Disini kita akan membandingkan karakteristiknya masing-masing.

Motor DC


Motor DC brush terdiri dari armatur atau angker, lilitan angker, cincin komutator, sikat karbon, catu daya DC dan stator. Komponen luar ini mengandung medan magnet permanen yaitu, medan yang tidak berputar seperti RMF yang khas pada motor induksi.

Motor Servo


Motor servo bukanlah motor yang unik, melainkan sebuah sistem komponen mekanis-elektrik yang berfungsi mengendalikan berbagai jenis motor. Motor servo dapat ditemukan menggunakan AC, DC, brushed/disikat, dan desain brushless dan sering dikenal sebagai "aktuator putar", karena motor servo terdiri dari banyak unit khusus selain dari motor itu sendiri, dari karakteristik tersebut, motor servo biasa disebut desain loop tertutup.

Perbandingan Motor DC dan Motor Servo


Berikut ini perbandingan motor DC dan motor servo berdasarkan karakteristik-karakteristik berikut.

Gambar-tabel-perbedaan-motor-DC-motor-servo

1. Kemampuan Kontrol (Controlability)


Motor servo sangat terkontrol, karena dibangun dengan presisi dan akurasi disamping itu memberikan pengguna kebebasan dalam mengaturnya. Sementara itu motor DC jauh lebih simpel dari motor servo tetapi juga mudah dikendalikan, seperti mengubah posisi kabel untuk mengubah arah, merubah voltase untuk mengubah kecepatan. Motor-motor ini keduanya mudah dikontrol, tetapi terdapat kesenjangan pada kompleksitas dalam mengubah resolusi kontrol.

2. Torque / Speed Range


Torque/speed range motor DC bertambah dengan banyaknya jenis motor DC yang ada. Namun, motor servo menggabungkan secara dinamis torque/speed range sehingga dapat dimodulasi sesuka hati. Umpan balik elektronik pada motor servo memungkinkan pengguna untuk mengatur kecepatan dan daya yang diinginkan sehingga motor servo akan bekerja sesuai input yang diberikan.

3. Keandalan (Reliability)


Keandalan kedua motor ini akan terus menurun berdasarkan tingkat pemeliharaannya. Ketika sikat motor DC terus menerus digunakan dan dijaga pemeliharaannya dengan baik, maka keandalan motor DC dapat bertahan lama. Berbeda dengan motor DC, pada motor servo karena dibangun dengan banyak unit maka keandalannya berdasarkan tiap unit.bagian.

Ketika motor servo mengalami kerusakan maka perbaikannya akan lebih sulit, hal ini karena ketika satu bagian mengalami kerusakan dan diganti dengan yang baru maka perlu dilakukan penyetelan ulang pada komponen baru agar tingkat akurasi tetap terjaga sehingga dibutuhkan kemampuan dalam melakukan konfigurasi ulang sistem.

3. Efisiensi (Efficiency)


Dalam hal efisiensi, motor servo mengalahkan motor DC. Pada motor DC efisiensinya akan berkurang karena panas dari kontak sikat, sedangkan pada motor servo efisiensinya dapat dijaga karena adanya presisi elektronik dalam pengaturan arus sehingga mengurangi risiko kerugian.

Hal ini menarik pada motor servo adalah bahkan ketika motor servo tidak digunakan, tetapi masih menarik arus karena encoders umpan baliknya, dengan kata lain motor servo harus selalu diaktifkan dengan kapasitas tertentu.

4. Metode Penggunaan Terbaik


Dalam hal sustained output (output berkelanjutan) maka motor DC pemenangnya, maksudnya adalah motor DC dapat bekerja atau beroperasi dalam jangka waktu yang lama dengan baik sehingga mempu memberikan torsi yang yang baik (selama pemeliharaan tetap terjaga).

Untuk motor servo lebih cocok digunakan dengan penggunaan berselang (intermittent application), dimana motor servo tidak beroputar terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kegagalan operasi. Motor servo juga hanya dapat memberikan torsi puncaknya dengan persentase kecil selama waktu operasi (~1% dari siklus tugasnya) atau motor servo akan rusak, sehingga lebih baik digunakan sebagai motor posisi dan bukan untuk rotasi.

5. Faktor Biaya  (Cost Factor)


Dalam hal biaya, motor DC lebih murah per-unitnya. Hal ini karena motor DC tidak membutuhkan pengontrol, amplifier, dan sensor tambahan agar berfungsi dengan baik. Motor servo dan kelengkapannya lebih mahal untuk dibeli, dipasang, dirawat, dan diganti, meskipun motor servo memberikan torsi, kecepatan, dan kontrol posisi yang sangat baik. Meskpiun begitu, memilih motor DC atau motor servo tergantung dari projek yang akan dijalankan, apakah lebih baik menggunakan motor DC atau motor servo.

Itulah perbandingan atau perbedaan motor DC dan motor servo, semoga memberi kamu wawasan lebih mengeni kedua jenis motor ini.





Post a Comment for "Motor DC Vs Motor Servo, Apa Perbedaannya?"